Sunday, May 17, 2015

Gigi Berlubang : The Story

"Mending Sakit Hati daripada Sakit Gigi?"

"Biasanya sih saya kalau sakit gigi dikasih obat anti-sakit beres, kali ini nih sakitnya bukan main, sampai kepala berdenyut-nyut, aku kasih obat anti sakit sepertinya cuma sebentar efeknya..."

Seringkali orang ke dokter gigi dengan keluhan seperti itu. Artikel kali ini saya ingin membahas tentang hal ini. Semoga bermanfaat.

Anatomi Gigi
Sebelum saya bahas mengenai ini, ada baiknya saya bahas sedikit tentang anatomi gigi kita supaya jelas menerangkannya.
Gigi kita terdiri dari bagian mahkota (yang tampak) dan bagian akar gigi yang melekat di tulang rahang. Bagian dalam gigi bernama dentin, dimana di bagian mahkotanya terbungkus oleh cangkang bernama email gigi. Di pusat gigi sendiri terdapat suatu ruangan bernama pulpa gigi yang berisi saraf dan pembuluh darah.

Gigi terbentuk dari kristal-kristal kalsium. Email didominasi oleh kalsium ini dan merupakan jaringan terkeras di tubuh kita. Dentin kadar kalsiumnya lebih rendah dari email, dan tersusun atas pipa-pipa kolagen yang menghubungkan dunia luar ke pulpa.

Anatomi Gigi



Proses Terjadinya Karies (Gigi Berlubang)
Penyebab gigi berlubang ada beberapa faktor yang bekerja bersama-sama membentuk karies gigi. Bakteri bersama dengan faktor-faktor dalam mulut dan diet merupakan faktor-faktor yang berkontribusi.
Sederhananya, bakteri yang ada pada plak gigi di permukaan email akan mencernakan gula menjadi asam. Asam akan melarutkan kristal kalsium dalam gigi. Apabila hal ini terjadi untuk durasi waktu tertentu, ion-ion kalsium telah hilang banyak, maka gigi menjadi lunak, lama-lama bagian yang lunak terkikis, jadilah lubang gigi tersebut.
Proses ini akan terus berlanjut progresif membuat lubang semakin besar dan dalam apabila tidak dilakukan pembersihan dan penambalan.

Karies Gigi (bagian yang hitam)


Proses Kerusakan
Sebenarnya tubuh telah memberikan peringatan kepada kita apabila terjadi kerusakan pada tubuh kita. Pada saat gigi berlubang kecil, gigi mulai terasa linu apabila terkena dingin atau panas atau manis. Pada saat ini, gigi harus segera dibersihkan dan ditambal supaya tidak progresif.

Apabila dibiarkan, lubang berlanjut. Pada suatu saat, apabila bakteri telah masuk ke sistem saraf pulpa gigi, maka gigi mulai terasa sakit yang lebih parah, yakni berdenyut-denyut, terasa sampai kepala sakitnya. Sakit bisa terjadi baik dalam keadaan ada perangsang (dingin, panas, manis, kemasukan makanan) atau terjadi spontan, bahkan berganti posisi kepala saja bisa sakit bukan main. Hal ini karena sudah terjadi infeksi pada pulpa gigi. Pada saat ini, gigi membutuhkan perawatan saluran akar (akan dibahas kemudian di post yang lain).

Keadaan pulpitis yang dibiarkan terus menerus, lama kelamaan sakit pun bisa reda. Pada keadaan ini, infeksi telah begitu parahnya sehingga saraf gigi atau pulpa telah mati dan gigi telah membusuk bagian dalamnya. Periode tanpa rasa sakit ini bisa berjalan lama atau singkat. Suatu saat, apabila infeksi bagian dalam gigi telah mencapai tulang tempat gigi melekat, maka bisa timbul infeksi yang lain. Infeksi bisa bermacam-macam, mulai abses (bernanah) hingga terjadi kista pada gigi. Apabila terjadi abses, biasanya gigi sakit apabila ditekan, pada keadaan lain gusi akan bengkak atau bahkan pipi pun ikut bengkak dan badan terasa panas karena infeksi. Pada keadaan ini, tergantung sisa giginya bagaimana. Apabila strukturnya rusak parah bisa memerlukan pencabutan, apabila cukup bagus bisa dilakukan perawatan saluran akar dan direstorasi lagi.

Pada awalnya ialah lubang kecil (1) - apabila tidak dilakukan
perawatan lubang menjadi dalam hingga ke saraf gigi (2)
- kemudian infeksi berlanjut hingga ke ujung akar gigi menjadi abses (3)

Lubang Kecil berarti masih bisa ditunda? Gambar ini menunjukkan
keadaan lubang yang kecil namun telah meluas hingga mencapai
saraf gigi. Perawatan jadi lebih rumit

Jadi, bagi mereka yang pernah sakit gigi, coba diingat lagi, sampai tahap mana? :)
Gigi merupakan jaringan yang hampir tidak ada daya repairnya, artinya : apabila rusak tidak bisa sembuh sendiri. Hilangnya gejala bukan berarti masalah selesai seperti penjelasan di atas.
Apabila kerusakan dini, segera cari perawatan sebelum keadaan tambah larut.

Semoga artikel ini bermanfaat

Kadang kita memerlukan diagnosa menggunakan foto x-ray
untuk mendeteksi adanya lubang pada gigi.
Kasus ini tidak nampak adanya lubang gigi (A), namun pada
gambaran x-ray nampak ada lubang di sela gigi (B), keadaan
setelah dibongkar & dibersihkan (C) tampak karies telah
meluas cukup dalam hingga ke saraf gigi (D).
  


Karang Gigi


Apa itu Karang Gigi?
Karang gigi, atau juga disebut calculus, meskipun hampir selalu ada di rongga mulut kita, tapi kerap kali banyak dari kita yang tidak menyadari atau bahkan tidak tahu apa itu karang gigi.

Dalam kehidupan sehari hari, sisa makanan membentuk suatu lapisan pada permukaan gigi yang disebut dengan plak gigi. Plak gigi ini selain berisi sisa makanan juga bakteri-bakteri yang biasa menghuni jaringan mulut. Plak ini sangat mudah dibersihkan dengan cara menyikat gigi dengan baik dan bersih. Namun ada kalanya plak tidak dibersihkan dengan baik terutama pada daerah tertentu. Plak yang tidak dibersihkan selama saat tertentu ini kemudian mengalami mineralisasi, yakni mengendapnya mineral pada plak tersebut, yang membuat plak itu mulai mengeras dan terbentuklah karang gigi. Pada saat ini, sikat gigi sendiri tidak cukup untuk membersihkannya. Seiring dengan waktu, endapan akan terjadi dan mengakibatkan karang gigi semakin tebal.

Karang gigi pada bagian dalam gigi bawah depan


Apa akibatnya apabila Karang Gigi dibiarkan?
Seperti disebutkan di atas, karang gigi terdiri atas bakteri. Bakteri inilah yang mampu memberikan efek negatif pada jaringan di sekitarnya.

Gingivitis
Gingivitis ialah istilah untuk radang pada gusi. Karena kebanyakan karang gigi berada pada leher gigi yang bersinggungan dengan gusi, gusi menjadi yang pertama terkena efek dari karang gigi. Pada keadaan ini, gusi menjadi kemerahan, bengkak dan mudah berdarah. Hal ini paling sering dirasakan saat menggosok gigi, tiba tiba ada darah saat meludah.


Gusi di sekitar gigi mengalami peradangan, kemerahan, bengkak dan mudah berdarah

Periodontitis
Periodontitis ialah radang pada jaringan di sekitar gigi. Gigi sendiri melekat pada tulang rahang, nah radang yang menyebar ke jaringan tempat gigi melekat ini disebut periodontitis.
Karang gigi yang tidak dibersihkan selain bertambah besar, juga tumbuh kendalam di sepanjang akar gigi. Karang gigi ini disebut sub gingival calculus (karang gigi yang berada di bawah level gusi).
Signifikansinya ialah saat calculus ini masuk lebih dalam, terjadi kerusakan lebih lanjut di sepanjang akar gigi, termasuk tulang di mana gigi ini melekat, akibatnya lama kelamaan gigi menjadi goyang, gusi tampak semakin naik dan gigi menjadi bergerak.



Calculus mengakibatkan kerusakan pada tulang di mana gigi melekat.
Tampak foto kiri sebelum kerusakan, kanan sesudah kerusakan


Bagaimana mencegah terbentuknya karang gigi?
Karang gigi terbentuk melalui tahap tahap yang sudah diceritakan tadi. Agar tidak berlanjut, selagi masih berupa plak harus dibersihkan dengan baik. Jadi penting untuk menjaga kebersihan mulut agar tidak terjadi karang gigi.

Bagaimana caranya membersihkan karang gigi?
Karang gigi kebanyakan tidak bisa dibersihkan hanya dengan mengikat gigi saja dan memerlukan bantuan dokter gigi untuk membersihkannya.
Dokter gigi akan membersihkan karang gigi dengan alat baik secara manual maupun dengan peralatan tertentu. Secara manual ialah dengan menggunakan alat bernama scaler, seperti sabit untuk mencongkel karang. Memang lebih tidak nyaman menggunakan alat ini. Teknologi saat ini ialah menggunakan alat berupa ultrasonic atau piezo electric scaler. Alat ini menggunakan sistem getaran ultrasonic untuk membuat karang lepas dari gigi. Metode ini aman dan tidak merusak gigi sama sekali.

Apakah sakit?
Metode menggunakan ultrasonic scaler jauh meminimalkan rasa tidak nyaman pada proses ini. Tidak terasa sakit atau minimal pada daerah tertentu di mana ada radang, gigi berlubang atau gigi sensitif.
Kenyamanan juga bergantung pada tehnik dan peralatan yang digunakan.

Interval berapa lama untuk membersihkan karang gigi lagi?
Hal ini sangat bergantung pada individual, karena kecepatan pembentukan juga berbeda-beda. Secara teori, plak dapat terkalsifikasi 90% hanya dalam waktu 12 hari.
Banyak faktor yang berperan dalam hal ini, antara lain kebersihan mulut, kandungan air liur, pola makan dan sebagainya. Biasanya dilakukan kontrol berkala pada 3 bulan awal untuk melihat seberapa cepat pembentukannya. Kemudian, apabila terjadi perbaikan, misalnya pada kebersihan mulutnya, sehingga pembentukan karang lebih sedikit, mungkin bisa 6 bulan sekali bahkan setahun sekali.